Senin, 13 Juni 2016

Apa Pertimbangan Nasabah Memilih Bank Syariah?


Penelitian terkait perilaku nasabah bank syariah masih menjadi tema menarik. Beberapa hasil penelitian di beberapa negara menunjukkan hasil yang beragam. Misalnya, Haron dan Norafifah (2010) dalam penelitiannya di Malaysia menemukan hubungan positip antara simpanan yang ada di bank syariah dan tingkat keuntungannya. Secara ringkas, riset tersebut menyimpulkan bahwa faktor yang mendorong nasabah menyimpan uangnya di bank syariah adalah motivasi mencari keuntungan atau faktor ekonomis.

Metawa dan Almossawi (1998) dari hasil penelitiannya di Bahrain menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah karena lebih didorong oleh faktor agama. Nasabah menekankan pada ketaatannya pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan nasabah didorong oleh faktor keuntungan, faktor dorongan keluarga dan teman, serta faktor lokasi bank. 

Kali ini, SMART Consulting sebagai lembaga riset dan konsultasi yang fokus dalam ekonomi dan keuangan syariah, mencoba meneliti tema yang sama. Namun berbeda dengan riset-riset yang dilakukan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Responden AHP dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang merupakan nasabah bank syariah di wilayah Jabodetabek.

Hasilnya menunjukkan bahwa faktor layanan (service) menjadi faktor utama preferensi nasabah dalam memilih bank syariah dengan nilai eigenvalue 0.420. Selanjutnya menunjukkan bahwa keputusan nasabah dalam memilih bank adalah karena lebih didorong oleh faktor agama (tingkat kesesuaian dengan syariah) dengan 0.265. Profitabilitas selanjutnya menjadi faktor ketiga alasan pemilihan bank syariah diikuti oleh faktor kemudahan akses (accessibility) dan faktor kecanggihan teknologi (technological advance).

Dalam cluster alternatif, berdasarkan pembobotan kriteria di atas, Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi bank syariah yang paling dipilih dengan bobot 0.323. Bank Muamalat Indonesia (BMI) berada pada posisi kedua dengan 0.234. Sementara itu BNI Syariah memiliki bobot nilai 0.195 dan ada pada posisi ketiga. Selanjutnya, BRI Syariah dan Bank Mega Syariah (BSMI) menempati posisi keempat dan kelima.

Penelitian terkait preferensi ini penting untuk dilakukan secara berkala dan berkelanjutan agar bank syariah mengetahui keinginan dari nasabah dan masyarakat secara umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar